Menggapai Surga dengan Segelas Kopi

Sebuah kisah luar biasa yang saya dengar dari sumber yang insya Allah terpercaya. Namun, saya tak begitu ingat detail tempat, waktu dan lainnya. Maklumlah saya kadang kurang baik ingatan soal detail sesuatu.

Kejadiannya ini terjadi di luar Indonesia, sebuah negara dimana penduduk yang memeluk islam masih minoritas. Awal kisah, sang suami mengenal islam dan akhirnya memutuskan meninggalkan agama lamanya dan kembali ke pangkuan islam. Namun, tidak sama halnya dengan sang istri ia tetap teguh dengan agama lamanya.

Meskipun mereka berbeda agama, mereka tetap rukun dan tidak bercerai. Di dalam hati sang suami dia berharap satu saat nanti istrinya akan mendapatkan hidayah untuk mengikuti jalan yang diambil suaminya. Suaminya tetap bersikap seperti biasa, tidak ada kekerasan yang dipertujukkan agar istrinya mengikuti dia.

Satu hari, kalau kata anak zaman sekarang gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba istrinya mengungkapkan keinginannya untuk memeluk islam. Tentu saja hal itu sangat membahagiakan sang suami. Dan akhirnya hiduplah mereka dengan penuh kedamaian dalam rangkulan islam. Loh, segitu mudahkah? Iya... Mendapatkan hidayah (surga) kadang semudah menyajikan kopi untuk suami di pagi hari. Mudahnya? Hehehe... Semua itu kalau Allah maunya mudah ya pasti mudah dan tidak susah.

Jadi rupanya sang suami kerap mengundang ulama maupun dai yang datang ke wilayahnya untuk main ke rumahnya ya sekedar bercengkerama, makan-makan atau ngopi-ngopi. Tiap ada yang datang pasti sang suami meminta istrinya yang menyiapkan makanan maupun minuman. Sebelum tamu pulang beliau titip doa kepada ulama/dai yang datang untuk ikut mendoakan kebaikan untuk istrinya. Jadilah, Allah bukakan pintu hidayah untuk istrinya sebab pelayanan istrinya yang baik untuk suami dan tamunya.

Pernah juga saya dengar dalam satu majelis di sebuah masjid seorang ulama mengatakan, wanita itu masuk surga mudah sekali, cukup dua langkah saja. Langkah pertama, taat kepada Allah dan Rasulullah. Langkah kedua, taat kepada suami (selama suami tidak mengajak berkhianat kepada Allah dan Rasulullah tentunya).

Sebuah kisah yang masyhur yang sering kita dengar, bagaimana wujud ketaatan wanita-wanita terdahulu kepada suami. Seorang wanita dipesan oleh suami untuk tidak pergi keluar rumah sebelum sang suami kembali dari medan perang. Wanita tersebut gigih menjaga amanat suaminya bahkan sekalipun dikabarkan orang tuanya meninggal dunia dan wanita tersebut diminta untuk datang melihat orang tuanya untuk terakhir kalinya namun sang wanita tetap tak meninggalkan rumah. Wanita-wanita amanat seperti ini pasti akan mendapatkan ridha suami dan inilah yang akan menjadi kunci baginya untuk masuk ke surga.

”Siapa saja wanita yang meninggal, sedangkan suaminya ridha kepadanya, maka dia masuk surga.” (HR Tirmidzi)

Semoga Allah juga menjadikan wanita-wanita di rumah kita baik ibu, istri dan anak keturunan kita menjadi wanita-wanita surga. Percayalah, ketika wanita dengan senang hati misalnya menyediakan sarapan atau sekedar segelas kopi sebelum suami memulai aktivitas (bekerja) dan itu membuat hati suami senang dan kesenangan suaminya di bawah ke tempat kerja serta menyebar ke tiap orang di tempat kerja dan kesenangan dari tiap orang di tempat kerja sampai ke rumah-rumah mereka. Bayangkan berapa banyak kebaikan yang dapat tercipta dari segelas kopi, yang gak suka kopi jangan protes ya :)

Segelas kopi, segaris senyum atau sebuah kecupan untuk suami bisa jadi merupakan cara mudah untuk mewarnai dunia dan menggapai surga. Insya Allah mudahkan?

------------------------------------------------
Gambar pada post ini saya ambil dari sini

0 komentar:

Posting Komentar